Bidadari Bumi 15 - Review Kajian Ustadzah Halimah Alaydrus



Hari jum’at tepatnya tanggal 21 September 2018, aku mengikuti kajian bulanan di kampusku dengan tema “Bidadari Bumi 15” dan pembicara ustadzah Halimah Alaydrus, mungkin sebagian orang sudah familiar dengan beliau. Dengan sepak terjangnya yang sudah tidak diragukan lagi, kajian beliau selalu dirindukan oleh para penikmatnya, wajar sekali jika tempat kajian selalu ramai bahkan sampai melebihi kapasitas ruangan.  Kajian ini memang sudah rutin diadakan di kampusku Uin Jakarta setiap di akhir bulan dengan tema yang sama, bertempat di fakultas Ekonomi Bisnis lantai 2 dan selalu diadakan hari jum’at jeda waktu sholat jum’at dan hanya untuk muslimah saja. Kajian ini memang khusus di selenggarakan oleh salah satu ibu dosen di fakultas ekonomi bisnis yang kebetulan teman dari ustadzah Halimah Alaydrus (dengar-dengar sih begitu).

Selalu dengan tema yang sama, ustadzah halimah berkisah tentang wanita-wanita hebat seperti khadijah, siti asiyah, siti aminah, aisyah dan masih banyak lagi di setiap sesinya, sudah lima belas kali diselenggarakan, kajian kali itu membahas tentang kisah ibu susu baginda Muhammad saw yaitu Halimah Sa’diyah.
Dikisahkan, kebiasaan bangsa arab dahulu selalu menyewa ibu susu yang berasal dari kampung untuk menyusui anaknya, hal ini dikarenakan bangsa arab saat itu beranggapan bahwa gizi dan makanan lebih banyak didapatkan dan bagus di desa daripada di kota, sehingga orang-orang kota rela membayar mahal untuk hal ini. Bangsa Arab saat itu sedang dilanda musim paceklik, pada hari itu Halimah Sa’diyah dan suaminya turun ke kota mekkah dari Thaif (perkampungan yang terkenal pada zaman itu) untuk mencari bayi-bayi yang ingin diasuhnya. Sekitar 70 orang ibu susu turun ke kota mekkah (mekkah dulu adalah turunan lembah) dan mereka sudah kembali membawa anak asuhnya, Halimah Sa’diyah masih mendatangi rumah-rumah di mekkah, dan orang yang ia datangi mengatakan bahwa Siti Aminah mempunyai bayi laki-laki berumur 3 hari. Walau ia tahu aminah adalah seorang janda, halimah tetap mendatangi rumahnya dengan berharap ia mampu membayarnya. Datanglah Halimah ke rumah Aminah untuk menanyakan perihal tersebut, namun harapannya pupus ketika tahu aminah memang tidak sanngup untuk membayar upahnya. Kembalilah halimah kepada suaminya dan menceritakan hal tersebut, mereka memutuskan untuk tetap mengambil bayi aminah ( Muhammad saw) untuk diasuhnya walau aminah tak mampu membayar, dengan  niat yang tulus suaminya berkata “, Siapa tahu anak ini membawa berkah bagi kita,”. Halimah datang kembali ke rumah aminah untuk menyampaikan niat baiknyanya, kemudian aminah bercerita bahwa ia tahu anaknya bukanlah anak yang biasa, ia bercerita ketika ia hamil selalu merasa sehat dari biasanya, tidak pernah sakit sedikitpun, dan selalu dimimpikan tiap harinya dengan wanita-wanita ( istri-istri nabi sebelum masa Nabi Muhammad) yang mengaku bahwa mereka adalah siti maryam, asiyah dan lain-lain, dan mereka semua mengatakan bahwa anaknya adalah seorang pemimpin di masa depan, dan ia diingatkan untuk menjaga baik-baik kandunganya, dan memberi tahu bahwa ketika lahir nanti beri nama anaknya Muhammad (aminah bercerita semua kejadian yang menakjubkan baginya). Halimah membuka tirai kamar anak yang ingin diasuhnya itu (nabi Muhammad saw), seketika melihat anak itu, dengan rasa yang ia tidak tahu mengapa, halimah merasa dekat sekali dengan anak itu, hatinya senang sekali, kemudian mendekap Muhammad kecil dan menyusuinya. Ada yang aneh ketika ia menyusui bayi itu, bayi itu hanya ingin meminum asi dari yang sebelah kanan, dan menolak yang sebelah kiri, halimah heran dan aneh merasakan hal tersebut, kemudian sekembalinya halimah ke thaif bersama Muhammad kecil, ia lantas menyusui anak kandungnya  dengan kebanyakan dari yang sebelah kiri, halimah baru mengerti dengan peristiwa yang dialaminya barusan, ia paham bahwa nabi Muhammad saw ingin berbagi dengan saudara satu susuannya, nabi Muhammad saw bahkan sudah mengerti berbagi sejak ia masih kecil.    


   Wah masyaAllah ya? semoga semakin menumbuhkan kecintaan kita terhadap baginda Muhammad saw, di akhir kajiannya ustadzah Halimah menyampaikan bahwa meluruskan niat itu penting, kita bisa mengambil pelajaran dari kisah ini bahwa Allah swt memilih halimah dan suaminya karena niatnya yang tulus  yaitu ketika suami halimah berkata “,siapa tahu anak ini membawa berkah bagi kita,” maka luruskan niat kita dan dekatilah manusia yang paling diberkahi Allah swt yaitu nabi Muhammad saw maka kita akan mendapat berkahnya, inshaAllah…, Hanya ini saja yang bisa saya rangkum dari kajian hari itu, akan ada kisah selanjutnya yang pasti membuat kecintaan kita bertambah, inshaAllah…. Selebihnya mungkin teman-teman dapat mendengarkan audio rekaman dari ustadzah halimah yang saya lampirkan di bawah ini. Untuk yang penasaran dengan beliau bisa follow instagramnya @halimahalaydrus, beliau ini low profile banget dan mungkin memang punya alasan lain, setiap kajiannya tidak diperkenankan mengambil foto dan videonya kecuali rekaman audio, ada banyak kajian-kajian rutin yang diisi beliau selain di kampusku, beliau juga aktif menulis buku dan sudah banyak yang best seller, barakallahu wa jazakallahu khairan katsiran ustadzah…semoga bermanfaat.☺️


silahkan klik link ini untuk download audio rekaman kajian ustadzah halimah alaydrus



klik link ini,  sampai di jendela yang baru, scroll ke bawah dan anda akan dihadapkan dengan tampilan di bawah ini, selamat mendengarkan!☺️






Komentar

Anis mengatakan…
MasyaAllah...

Postingan Populer