Secret Admirer
13
Februari 2010
Seperti yang dilakukan
orang-orang kebanyakan di akhir pekan, bersantai dan menikmati hari liburku,
kali ini aku lebih memilih bersantai seharian di rumah, menikmati udara pagi di
depan jendela kamar menjadi awal di pagi akhir pekan ini, sesekali sambil
menghela nafas untuk menghilangkan penat yang kurasakan selama masa kuliah. Seraya
menghilangkan kejenuhan, memelihara ulat menjadi hobi baru buatku, mengamati hari demi hari sampai akhirnya ia akan
bermetamorfosis menjadi kupu-kupu. Sudah 6 bulan ini aku memelihara ulat dan
senang mengamati perkembangannya, sambil asyik mengamati peliharaan di jendela
kamar tiba-tiba ibu memanggil “Octaa ada surat untukmu”. Segera aku
beranjak dan menghampiri ibu yang sudah memegang surat di genggamannya, surat
itu tidak terlihat seperti surat biasa pada umumnya, amplop surat itu
berwarna coklat dihiasi dengan daun kering dan ranting-ranting kecil menghiasi
sekelilingnya dan bertuliskan ‘dear Octana Febria’ dengan heran aku bertanya
pada ibu dari mana datangnya surat itu, lantas ibu hanya menjawab kalau ia menemukannya
di depan pintu rumah, sambil menggelitik dan menggodanya aku memastikan kalau
ia tidak membaca suratku, karna aku akan sangat merasa malu jika surat itu memang
surat yang aneh.
Tidak ingin merusak hiasan
amplop, penasaran siapa yang mengirimkannya kubuka pelan-pelan surat itu.
Dear octa,
Daun-daun
yang gugur kekuningan itu hadir bersamaan denganmu, bersamaan dengan angin-angin
yang menyapu wajahmu, bagai bunga desember kau tiba-tiba datang di hidupku,
musim panas usai bergantikan hujan di bulan itu, mereka mungkin akan terus
berganti pada waktunya, tapi aku tidak, aku disini, aku tetap di sini,
menunggumu….
From
-Lily of the valley-
Aku terheran-heran membaca surat
itu, sesekali sambil tersenyum
membacanya, tak bisa kupungkiri aku menyukai gaya bahasanya, tapi siapa yang
mengirimkannya? mungkinkah seseorang yang dekat denganku? atau jangan-jangan…
Tak mau berandai-andai, dengan
penasaran aku mencoba menceritkannya pada ola sahabatku, mengambil gawai
yang kuletakkan di meja kamar dan mengirim pesan padanya, “ La, aku dapet
surat!”.
#TantanganODOP1
#onedayonepost
#ODOPBatch6
#onedayonepost
#ODOPBatch6
Komentar